Belajar Menjaga Alam Dari Sunda Wiwitan

- Penulis

Selasa, 22 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pupuhu Warga Adat Sunda WIwitan Garut Abah Endan, Foto: Bajga / Gentra Priangan

i

Pupuhu Warga Adat Sunda WIwitan Garut Abah Endan, Foto: Bajga / Gentra Priangan

Garut – Masyarakat Adat Karuhun Urang (AKUR) Sunda Wiwitan yang terletak di Kampung Pasir, Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut adalah salah satu komunitas adat di Indonesia yang masih memegang ajaran leluhurnya.

Seperti kepercayaan lainnya, Sunda Wiwitan memiliki ciri khas dalam ajarannya, yaitu memiliki kedekatan yang akrab dengan alam.

Pupuhu Sunda Wiwitan Abah Endan mengatakan, bahwa alam harus bisa dipelihara karena merupakan salah satu anugerah dari Tuhan.

“Intinya, khususnya dari pribadi Abah, umumnya dari masyarakat Akur Sunda Wiwitan memang ini satu alam harus dipertahankan yang bagus-bagusnya, apa alasannya, alam ini yang sudah diciptakan oleh Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Suci, ini satu anugerah yang sudah diberikan kepada kita semua. Alam ini harus dijaga, kalau tidak diurus, dijaga, diselamatkan, mau seperti apa keadaan alam,” katanya kepada gentrapriangan.com, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga :  Hobi Mengoleksi Tanaman Hias Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

“Sekarang contohnya, mau di hutan, di sawah, mau dimanapun kita harus bisa menjaga, Karena ini alam diciptakan yang Maha Kuasa sebagai anugerah. Inilah mengapa kita harus bisa menjaga,” lanjutnya.

Ia juga menyampaikan jika manusia harus bisa menjaga alam yang telah memberikan kemudahan untuk kehidupan manusia.

“Menurut ajaran (Sunda Wiwitan), manusia harus bisa berhubungan dengan manusia. Manusia harus berhubungan dengan alam, otomatis manusia berhubungan dengan yang menciptakan (alam), Yang Maha Kuasa, dimana harus betul betul dijaga, karena alam ini yang memberikan hidup ke manusia,” ujarnya.

Abah Endan menyayangkan keadaan alam seperti hutan yang rusak akibat ulah manusia. Alam bisa ganas tergantung yang mengelolanya.

“Sekarang kenyatannya di hutan, di ladang, di sawah dirusak oleh manusia. Contohnya pepohonan, kayu kayu, itu kan dirusak oleh manusia. Apa yang menyebabkan banjir, longsor, nah ini kan karena ga dijaga. Makanya tetap, di ajaran masyarakat akur Sunda Wiwitan ini tidak lebih dari sana. Alam itu bisa ganas, tapi itu juga tergantung kita yang mengelolanya,” tandasnya.

Baca Juga :  Pilkades Serentak Rawan Konflik, Masyarakat Diminta Jangan Mudah Terprovokasi

Ia juga memaparkan cara menjaga alam dengan memiliki rasa, sikap sadar diri, dan pasrah.

“Caranya harus bisa memiliki rasa, sadar diri, dan pasrah. Kita selaku manusia yang diciptakan Yang Maha Kuasa, kita dipercaya untuk menjaga alam. Manusia adalah ciptaan yang unggul dan mulia, serta dipercaya oleh Yang Maha Kuasa. Kita sudah diberikan akal dan budi, sehingga memiliki kemampuan untuk memilih antara yang salah dan benar,” tutupnya.

Berita Terkait

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus
Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir
Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung
Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis
Diusung Santri dan Jaringan Masyarakat Sipil, Andi Ibnu Hadi Mantap Maju Pilwalkot Tasikmalaya
Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Berita ini 141 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:18 WIB

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus

Kamis, 13 Juni 2024 - 01:42 WIB

Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir

Jumat, 7 Juni 2024 - 16:39 WIB

Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:21 WIB

Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Minggu, 31 Maret 2024 - 22:28 WIB

Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:10 WIB

Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan

Minggu, 10 Maret 2024 - 20:10 WIB

Awal Ramadan 1435 Jatuh Pada Hari Selasa 12 Maret 2024

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB