Gentra Priangan – Bandros, makanan yang berbahan dasar tepung beras ini merupakan makanan yang terkenal nikmat ditataran tanah Sunda.
Kue Bandros biasa juga disebut dengan istilah kue pancong, karena untuk mengangkat kue ini diatas wajan khusus harus menggunakan pancongan.
Sekilas begitu unik bagaimana kue ini disajikan dalam bentuk wajan khusus dan pancongan yang melengkung.
Bandros begitu populer di tengah masyarakat Indonesia, terkhusus tataran tanah Pasundan.
Masyarakat biasa menikmati sajian ini pada pagi hari atau sore dan malam hari, karena makanan ini bisa menjadi pengganjal sebelum memakan nasi.
Kue Bandros awal mulanya ada karena pengaruh dari kolonial Belanda, pada 1900-an yang memperkenalkan penggunaan tepung terigu di Kota Bandung dan di daerah Priangan atau Jawa Barat.
Kala itu keberadaan pangan berbahan dasar terigu hanya dapat dikonsumsi bangsawan dan masyarakat yang kaya. Gagasan soal kue bandros pun muncul agar masyarakat kelas bawah bisa menikmati kue dengan harga terjangkau dari bahan baku beras.
Secara umum, terdapat dua jenis Bandros. Yaitu Bandros manis dan asin.
Umumnya Bandros memiliki rasa yang gurih, disajikan dengan parutan kelapa dan sedikit saus, biasanya enak dinikmati ketika masih hangat.
Selain asin, Bandros juga memiliki varian rasa manis, biasanya ditaburi gula.
Seiring dengan perkembangan zaman, Bandros berevolusi menjadi memiliki banyak varian rasa modern, seperti rasa cokelat, keju, stroberi hingga rasa unik lainnya.