Badeng, Kesenian Khas Garut yang Jadi Mediator Untuk Musyawarah

- Penulis

Minggu, 23 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kesenian Badeng (istimewa)

i

Kesenian Badeng (istimewa)

Kesenian tradisional Badeng diciptakan pada tahun 1800 ialah di zaman para wali, kesenian ini mulanya diciptakan oleh seorang tokoh penyebar Agama Islam bernama Arfaen Nursaen yang berasal dari wilayah Banten, dan setelah itu  menetap di Kampung Sanding, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, dia dikenal warga disana dengan sebutan Lurah Acok.

Lurah Acok berfikir didalam hatinya gimana triknya supaya ajaran Agama Islam bisa menyebar luas di warga waktu itu, karena Agama Islam sangat asing sekali. Pada suatu hari ia berangkat mengarah ke perkampungan di wilayah Malangbong serta di tengah jalur dia menciptakan suatu barang yang wujudnya panjang bundar dibuat dari bambu serat dengan tidak sadar hingga barang itu dibawanya ke rumah serta bambu tersebut dapat menghasilkan bunyi.

Pada waktu itu Arfaen mengumpulkan para santri serta menyuruh mereka membuat alat-alat yang lain yang dibuat dari bambu- bambu yang telah tua untuk memadukan bunyinya dengan perlengkapan yang Arfaen buat tadi serta setelah itu bambu-bambu tersebut disusun sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan suara yang nyaring serta dicobanyalah seluruh alat-alat itu ditabuh/ dibunyikan hingga terdengarlah irama musik,

Baca Juga :  DPD KNPI Garut Periode 2022-2025 Resmi Dilantik

Jika saat ini sangat enak didengar ditambah dengan nyanyian yang beriramakan Sunda Buhun serta Arab/ Solawatan.

Mulai saat itu Lurah Acok serta para santrinya setiap hari, setiap pekan, setiap bulan berkelana mengumpulkan tokoh-tokoh warga, umaro serta tokoh-tokoh santri untuk berkumpul bermusyawarah sembari memasukan ajaran- ajaran Islam dengan menabuh seperangkat alat- alat yang dibuatnya itu dengan mengantarkan lagu- lagu solawatan serta lagu- lagu Sunda Buhun yang isi syairnya mengajak kepada warga banyak untuk masuk Agama Islam.

Nyaris seluruh penduduk yang terdapat di Desa Sanding, di kampung- kampung, di kota-kota dekat wilayah Malangbong umummya di Kabupaten Garut yang pernah dikunjungi oleh Lurah Acok menganut Agama Islam. Hingga semenjak itu, Lurah Acok membagikan nama Kesenian Badeng yang artinya Bahadrang ialah musyawarah berunding dengan sesuatu perlengkapan kesenian. Badeng merupakan kesenian yang dipakai untuk media menyebarkan Agama Islam pada waktu itu.

Baca Juga :  IPNU dan Polres Tasikmalaya Sinergi Cegah Penyebaran Paham Radikalisme Pelajar dan Santri

Hingga saat ini kesenian Badeng masih ada dipergunakan selaku perlengkapan hiburan, buat menyongsong tamu-tamu besar, perayaan, Mauludan, khitanan, hajat serta lain sebagainya, hanya saja para pemainnya telah tua-tua rata- rata berusia 60 tahunan.

Ada pula alat- alat Kesenian Badeng tersebut terdiri dari:

Dua buah Angklung Kecil bernama Roel yang maksudnya kalau 2 pimpinan pada waktu itu antara kalangan ulama dengan umaro (pemerintah) wajib bersatu, perlengkapan ini dipegang oleh seseorang dalang.

Dua buah dogdog lonjor ujungnya simpay 5 yang maksudnya menunjukkan kalau didunia ini terdapat siang dan malam serta pria dengan wanita, perlengkapan ini dipegang oleh 2 orang simpay 5 berarti rukun Islam.

Tujuh buah angklung agak besar terdiri dari: angklung indung, angklung kenclung serta angklung kecer disesuaikan dengan nama- nama hari, perlengkapan ini dipegang oleh 4 orang.

Berita Terkait

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis
Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan
Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu
Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan
Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang
Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun
Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah
4 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Apakah Kalian Pernah Mencobanya?
Berita ini 99 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 Januari 2024 - 16:24 WIB

Seni Nyarere, kerajinan Kreatif dari Lidi Kelapa Khas Ciamis

Jumat, 26 Januari 2024 - 20:41 WIB

Genjring Ronyok, Tradisi Buhun yang Masih Bertahan

Sabtu, 20 Januari 2024 - 13:18 WIB

Tari Sulintang, Tarian Khas dengan Iringan Bambu

Jumat, 19 Januari 2024 - 16:21 WIB

Tari Topeng Ciawi, Seni Tari yang Perlu Dilestarikan

Sabtu, 13 Januari 2024 - 12:47 WIB

Seni Sunda Lais, Budaya Khas Garut yang Menantang

Minggu, 31 Desember 2023 - 19:54 WIB

Ngabreg, Tradisi Tangkap Ikan di Garut saat Akhir Tahun

Senin, 19 Juni 2023 - 13:01 WIB

Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat, Ada Upacara Hajat Arwah

Minggu, 28 Mei 2023 - 17:49 WIB

4 Permainan Tradisional Khas Jawa Barat, Apakah Kalian Pernah Mencobanya?

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB