Gentrapriangan.com – Siapa yang tidak tahu bacang, makanan yang cocok disantap disaat saat cuaca sedang dingin.
Bacang merupakan makanan tradisional masyarakat Tionghoa, nama bacang sendiri berasal dari bahasa Hokkien yaitu bakcang. Namun karena dengan ejaan Indonesia jadilah disebut bacang.
Makanan berbahan dasar beras yang ditambahkan isian berupa sayuran dan daging ini biasanya dibungkus menggunakan daun bambu atau daun pandan.
Bacang secara harfiah diartikan sebagai bak yaitu daging dan cang artinya beris, jadi arti bacang adalah berisi daging.
Namun pada praktiknya selain berisi daging ada juga cang yang berisikan sayur-sayuran atau yang tidak berisi atau polosan.
Bacang yang berisi sayur-sayuran disebut chaicang, chai adalah sayuran dan yang tidak berisi biasanya dimakan bersama dengan srikaya atau gula disebut kicang.
Bacang biasanya dijajakan dalam kondisi hangat, penjual bacang biasa mengkukus bacang agar senantiasa dalam kondisi suhu yang terjaga.
Bacang yang sering kita temui sekarang, seakan menjadi hidangan sarapan favorit masyarakat Sunda untuk mengawali hari.
Karena masyarakat Indonesia pada umumnya tidak biasa memakan daging babi, maka bacang yang kita temui disini adalah bacang dengan isian daging ayam, yang tentunya halal dimakan masyarakat pemeluk agama Islam.