Pada debat keempat, Minggu (21/01/2024), cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka tak pernah bosan menyebut kata hilirisasi dalam setiap gagasana dan jawabannya.
Jadi, apa itu Hilirisasi yabg dimaksud oleh Gibran?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hilirisasi adalah proses, cara, perbuatan untuk melakukan pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai. Hilirisasi juga dapat diartikan sebagai proses atau cara untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk.
Dalam konteks bernegara, hilirisasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian ekonomi. Hilirisasi dapat dilakukan dengan mengolah sumber daya alam yang dimiliki oleh negara menjadi produk yang lebih bernilai tambah.
Hal ini dapat meningkatkan nilai ekspor, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Salah satu contoh hilirisasi di Indonesia adalah hilirisasi nikel. Pemerintah Indonesia telah melarang ekspor bijih nikel sejak awal 2020 dan mendorong hilirisasi nikel di dalam negeri. Hilirisasi nikel ini mencakup pembuatan produk turunan sel baterai sebagai komponen utama mobil listrik dan ekosistem kendaraan listrik.
Presiden Jokowi dalam pidatonya menekankan agar Indonesia tidak mengulang sejarah ekspor bahan mentah dan meminta dukungan untuk mempertahankan program hilirisasi.Ia menilai bahwa hilirisasi akan mendongkrak nilai tambah di dalam negeri dan membuka lapangan kerja.
Untuk mencapai hal ini, sebagai presiden ia mengatakan, pentingnya keberanian, kekompakan, dan persatuan antar komponen bangsa.
Meski demikian, hilirisasi yang digaungkan Gibran mendapat kritik dari Organisasi lingkungan Greenpeace Indonesia. Dalam cuitan di media X Greenpeace menyatakan, Indonesia memang kaya akan sumber alam, tapi kegiatan tambang seperti nikel merampas banyak lihgkungan hidup masyarakat.”
“Indonesia memang kaya dengan sumber daya alamnya seperti Nikel, tapi tambang Nikel merampas banyak lingkungan hidup dan pencaharian masyarakat, dan malah menambah tingkat kemiskinan dan kesenjangan. Jadi, sebenernya keuntungan Nikel ini untuk siapa?” Dikutip dari cuitan X Greenpeaceid.