Anton Charliyan Dukung Sikap Tegas Pangdam Jaya Copoti Baliho Rizieq Shihab

- Penulis

Senin, 23 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tokoh Jawa Barat Anton Charliyan (istimewa)

i

Tokoh Jawa Barat Anton Charliyan (istimewa)

Tokoh Jawa Barat Irjen. Pol. (Purn) Anton Charliyan mengapresiasi tindakan tegas TNI di bawah komando Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman untuk menurunkan baliho Rizieq Shihab di wilayah DKI Jakarta.

“Menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pembersihan baliho,” kata Anton, Senin, (23/11/2020).

“Walaupun dirasa agak terlambat namun kesempatan yang ada sekarang ini, jangan disia-siakan lagi. Kalau mau jujur, FPI dengan pemimpinnya Rizieq Shihab lebih banyak membuat masalah dan membuat susah pemerintah dan rakyat disetiap wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, saya mendukung langkah tegas pemerintah dan aparat,” tambahnya.

Baca Juga :  BPP Salawu Gelar Pelatihan Literasi Keuangan bagi Pemuda Usaha Tani

Terkait usulan Pangdam Jaya untuk membubarkan FPI, Mantan Kapolda Jabar tersebut meyakini usulan tersebut memiliki alasan yang kuat dan itu bisa dilihat dari sepak terjang ormas tersebut yang identik dengan kekerasan dan membuat keributan.

“Saya mendukung langkah Pangdam Jaya, jangan pernah takut sedikitpun! Kami semua ada dibelakangmu, ini eranya Indonesia maju, kita semua harus berani maju untuk Indonesia yang lebih aman, damai, dan sejahtera, tanpa adanya hoaks, fitnah, adu domba, dan keributan yang mengatas namakan agama,” ujar Anton.

Menurut Anton, pemasangan baliho Rizieq Shihab merupakan gerakan politik bukan gerakan agama.

Baca Juga :  Tutup Masjid Ahmadiyah, Bupati Garut Dinilai Kontradiksi Dalam Mewujudkan Sikap Pancasilais Dalam Kebebasan Beragama

“Syiar Islam itu ajarannya yang disosialisasikan bukan malah orangnya yang disosialisasikan, hal ini mengindikasikan bahwa ini adalah gerakan politik yang menjual agama,” ungkapnya.

Anton mengingatkan, negara harus mampu bersikap tegas, bukan hanya terhadap baliho tapi juga ke orang-orangnya.

“Saya rasa kita harus belajar dari apa yang terjadi di Timur-Tengah, jangan lagi kita dibodohi dengan kedok agamis, padahal sesungguhnya syahwat politik yang menginginkan kekuasaan dan merebut negara semata dengan menghalalkan segala cara,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tabulasi Hilang, Bawaslu RI; Ini Jelas Masalah
Keterwakilan Perempuan dalam Pemilu Legislatif 2024 Kab. Garut
Panwascam Banyuresmi Siap Awasi Kampanye Terbuka, Kesiapan PKD dan PTPS jadi Prioritas
Partisipasi Generasi Muda dalam Terciptanya Pemilu Demokratis
Penanganan Kejahatan Asusila Pada Anak di Bawah Umur
Didatangi Semua Capres, Pimpinan Ponpes Cipasung Pilih Ganjar-Mahfud
Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga
Keberhasilan Pemilihan Umum dan Peranan Strategis Desa sebagai Mitra Penggerak
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 8 Maret 2024 - 22:18 WIB

Tabulasi Hilang, Bawaslu RI; Ini Jelas Masalah

Jumat, 8 Maret 2024 - 13:33 WIB

Keterwakilan Perempuan dalam Pemilu Legislatif 2024 Kab. Garut

Sabtu, 3 Februari 2024 - 23:15 WIB

Panwascam Banyuresmi Siap Awasi Kampanye Terbuka, Kesiapan PKD dan PTPS jadi Prioritas

Kamis, 7 Desember 2023 - 14:09 WIB

Partisipasi Generasi Muda dalam Terciptanya Pemilu Demokratis

Rabu, 6 Desember 2023 - 21:43 WIB

Penanganan Kejahatan Asusila Pada Anak di Bawah Umur

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB