Tokoh Jawa Barat Irjen. Pol. (Purn) Anton Charliyan mengapresiasi tindakan tegas TNI di bawah komando Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman untuk menurunkan baliho Rizieq Shihab di wilayah DKI Jakarta.
“Menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pembersihan baliho,” kata Anton, Senin, (23/11/2020).
“Walaupun dirasa agak terlambat namun kesempatan yang ada sekarang ini, jangan disia-siakan lagi. Kalau mau jujur, FPI dengan pemimpinnya Rizieq Shihab lebih banyak membuat masalah dan membuat susah pemerintah dan rakyat disetiap wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, saya mendukung langkah tegas pemerintah dan aparat,” tambahnya.
Terkait usulan Pangdam Jaya untuk membubarkan FPI, Mantan Kapolda Jabar tersebut meyakini usulan tersebut memiliki alasan yang kuat dan itu bisa dilihat dari sepak terjang ormas tersebut yang identik dengan kekerasan dan membuat keributan.
“Saya mendukung langkah Pangdam Jaya, jangan pernah takut sedikitpun! Kami semua ada dibelakangmu, ini eranya Indonesia maju, kita semua harus berani maju untuk Indonesia yang lebih aman, damai, dan sejahtera, tanpa adanya hoaks, fitnah, adu domba, dan keributan yang mengatas namakan agama,” ujar Anton.
Menurut Anton, pemasangan baliho Rizieq Shihab merupakan gerakan politik bukan gerakan agama.
“Syiar Islam itu ajarannya yang disosialisasikan bukan malah orangnya yang disosialisasikan, hal ini mengindikasikan bahwa ini adalah gerakan politik yang menjual agama,” ungkapnya.
Anton mengingatkan, negara harus mampu bersikap tegas, bukan hanya terhadap baliho tapi juga ke orang-orangnya.
“Saya rasa kita harus belajar dari apa yang terjadi di Timur-Tengah, jangan lagi kita dibodohi dengan kedok agamis, padahal sesungguhnya syahwat politik yang menginginkan kekuasaan dan merebut negara semata dengan menghalalkan segala cara,” pungkasnya.