Garut – Aliansi Mahasiswa Garut yang tergabung dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kabupaten Garut pada senin (18/11/2019). Mereka menolak Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
Sekretaris PMII Kabupaten Garut, Irfan Taufik mengatakan APBD harusnya memuat segala kebutuhan rakyat bukan malaj sebaliknya.
“Seharusnya APBD memuat kepentingan rakyat namun demikian jargon tersebut hanya bualan belaka,” kata Taufik saat di temui di sela-sela aksi, Senin (18/11/2019).
Taufik menyoroti RAPBD tahun 2020 yang tidak banyak memuat kepentingan masyarakat kecil. Menurutnya, rakyat hanya dijadikan alat pemerintah sebagai legitimasi tanpa diperjuangkan secara benar dan serius.
“Alih-alih berjuang demi rakyat, pemerintah daerah diduga hanya menggunakan anggaran rakyat demi kepentingan pribadi atau kelompok,” katanya.
Sekretaris PMII ini menjelaskan, hal tersbetu terbukti dengan adanya RAPBD buatan Bupati Garut yang tidak proporsional karena RAPBD untuk masyarakat hanya sebesar 35 persen.
“Sementara untuk belanja pegawai dan yang lainnya mencapai 65 persen dari RAPBD yang ada,” ungkapnya .
Aliansi Mahasiswa Garut meminta pemerintah agar lebih transparan dalam menyusun APBD.