Cianjur – Alun-alun dan Bomero Citywalk telah menjadi destinasi wisata di Cianjur yang banyak dikunjungi masyarakat. Antusiasme masyarakat yang berkunjung pada kedua tempat tersebut tak lantas dibarengi dengan kesadaran untuk menjaga kebersihannya.
Hal itu dapat terlihat dari perilaku para pengunjung yang masih suka membuang sampah sembarangan. Selain itu pengelolaan sampah oleh pemerintah pun sepatutnya lebih dimaksimalkan. Faktor-faktor tersebut yang kemudian menyebabkan (terutama) areal Alun-alun Cianjur menjadi rawan banjir.
Menurut Haris Ahmad, Koordinator Clean the City Cianjur, masalah sampah di kawasan alun-alun dan Bomero Citywalk itu tidak bisa begitu saja dialamatkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) semata, karena ini merupakan masalah bersama. Perlu adanya peran aktif dari seluruh elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Cianjur.
“Masyarakat haruslah menjadi bagian dari solusi, bukan sebaliknya”, imbuh Haris Ahmad.
Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), beberapa elemen masyarakat sipil di Cianjur, Jawa Barat (JABAR) menggelar sebuah kegiatan untuk menumbuhkan pentingnya perilaku hidup bersih dengan membuang sampah pada tempatnya. Kegiatan ini melibatkan anak muda dari 24 komunitas yang ada di Cianjur, yaitu: Taruna Siaga Bencana, UKM JABAL STAI Al-Azhari, Komunitas Pendaki Gunung Indonesia Raya, Gerakan Bagi Senyum Ibu Pertiwi, Ceu LALAH, Komunitas Penyuluh Koperasi, KSPPS Baytul Ikhtiar, GenPi Cianjur, Paguyuban Pegiat Alam Cianjur, Yayasan Aku Cinta Cianjur, Rumah Singgah Sampah Cipanas, LPBDIP PC. NU
Kabupaten Cianjur, Santri Pecinta Alam, Gabungan Sahabat Alam Assuyuthiyyah, DI Cianjur, Ikatan Pengusaha Muslimah, Sinergitas ABCGM, INFO Warung Kondang, Dahlia Mandiri, Clean the City, Earth Hour Indonesia, Kawan Sejalan Cianjur, Cakra Buana, dan Orang Indonesia.
Kegiatan dengan tema “Wujudkan Cianjur Bersih dan Bebas Sampah” tersebut dilaksanakan pada 22 Februari 2020 dengan titik kumpul di alun-alun. Para peserta kemudian melakukan longmarch menuju ke Bomero Citywalk Cianjur. Ketika mereka bertemu masyarakat yang masih menggunakan kantong plastik, anak-anak muda itupun dengan sigap langsung beraksi untuk melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dengan memberikan totebag kepada masyarakat tersebut.
Muhammad Nur Imanudin, Jajaka Kabupaten Cianjur 2016 yang juga sebagai Ketua Pelaksana, mengatakan bahwa kegiatan di areal alun-alun dan Bomero Citywalk Cianjur ini sebagai upaya memberikan edukasi kepada masyarakat Cianjur tentang masalah persampahan sekaligus mewaspadai bahayanya. Ia mengingatkan kembali tentang bencana yang terjadi pada 21 Februari 2005 di TPA Leuwi Gajah, Bandung. Bencana berupa longsor itu terjadi karena volume sampah yang ditampung sudah melebihi kapasitasnya. Longsor sampah tersebut telah menelan ratusan korban jiwa.
“Kegiatan ini pun sebagai upaya mengajak masyarakat dan merangkul komunitas-komunitas yang ada di Kabupaten Cianjur untuk bergabung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan bebas sampah pada 2020”, kata Muhammad Nur Imanudin.
“Saya menghimbau kepada masyarakat Cianjur, khususnya yang ikut kegiatan kali ini agar lebih bertanggung jawab terhadap sampahnya masing-masing. Karena sampahmu tanggung jawabmu”, lanjutnya.
Hal senada diungkapkan oleh Indah Wulandari, Mojang Cianjur 2019 yang ikut terlibat aktif dalam kegiatan HPSN 2020. Ia berharap masyarakat bisa membudayakan sarang tumpah dan ikut menjaga kebersihan lingkungannya.
“Sarang tumpah itu adalah satu orang satu sampah. Jadi sampah sekecil apapun masyarakat harus peduli agar tidak mencemari lingkungan. Sehingga lingkungan sekitar kita tidak kotor dan akan terhindar dari berbagai penyakit”, ujar Indah Wulandari.
“Jadi, Cianjur bersih akan terwujud”, pungkasnya.