Akibat Pandemi, Pengrajin Payung Geulis Tasikmalaya Mulai Alih Profesi Untuk Cukupi Kebutuhan Hidup

- Penulis

Selasa, 27 Juli 2021 - 21:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tasikmalaya – Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Seperti halnya yang dirasakan oleh sejumlah pengrajin payung geulis di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat yang nasibnya kian tak menentu.

Payung geulis merupakan salah satu komoditi produk unggulan khas Tasikmalaya yang berada di Panyingkiran Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya. Wilayah pemasarannya sudah melanglang buana, bukan hanya tingkat nasional tetapi sudah menjadi produk ciri khas yang menembus kancah internasional.

Sebelum adanya pandemi covid19 ekonomi kreatif ini menjadi primadona wisatawan yang datang ke Kota Tasikmalaya. Dari berbagai kota di Indonesia bahkan mancanegara seperti Singarpura, Malaysia, Belanda, German dan di beberapa Negara lainnya.

Semenjak pandemi wisatawan datang ke Tasikmalaya baik lokal maupun mancanegara menurun drastis. Kondisi ini terjadi semenjak mulai diterapkan nya lock down kemudian PSBB hingga sampai PPKM Darurat. Keadaan tersebut lantas mempengaruhi penjualan payung geulis secara signifikan. Para pengrajin perlahan beralih profesi untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Baca Juga :  Sentra Vaksinasi Garut Targetkan 28 Ribu Warga Mendapatkan Vaksin Tahap Pertama

Angga selaku Ketua Kompepar Payung Geulis mengatakan, sejak delapan bulan home industri payung gelis ini puasa.

“Terus ada beberapa orderan yang cancel hampir 600 payung. Hingga pada akhirnya teman teman penggiat payung geulis ini merasa kesulitan dari mulai produksi hingga membayar upah pekerja, sehingga banyak para pengrajin yang berganti profesi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya” ungkap Angga kepada kami pada selasa (27/07/21).

Terkait dari perhatian dari pemerintah Angga mengakui belum ada perhatian khusus,

“Hanya untuk pendataan saja. Terutama bantuan modal yang butuhkan saat ini karena banyak pengrajing yang modal untuk payung geulis ini terkikis dipakai untuk kebutuhan hidupnya” ucap Angga.

Baca Juga :  Destra Yana Perupa Asal Garut Dipercaya Buat Sketsa Wajah Para Anggota G20

Angga menambahkan pihkanya amat mengharapkan perhatib yang lebih dari pemerintah kepada para pengrajin payung geulis Kemudian tidak membuat kebijakan yang membuat penjualan menurun drastis.

“Setelah kami puasa beberapa bulan kebelakang untuk memulai membuka usaha lagi, kami harapkan pemerintah tidak membuat kebijakan yang aneh-aneh, Karena payung geulis ini adalah ciri khas tasik yang harus dilestarikan. Kalau pengrajin ini sudah hilang nanti bagaimana menjelaskan ke regenerasi anak cucu kita mau mengenal payung geulis ini yang menjadi logo ikonik Kota Tasikmalaya” tutup Angga.

Berita Terkait

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan
Pemdes Sukahurip Dorong Peningkatan Indeks Desa Membangun Melalui Pelatihan Budidaya Jamur Tiram
Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter
Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut
Sajajar Perkuat Toleransi Lewat Pameran Foto dan Nobar Film Dokumenter
Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga
Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama
Pemberdayaan Pemuda Untuk Resolusi Konflik
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 21:22 WIB

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Jumat, 1 Desember 2023 - 10:37 WIB

Generasi Muda Tunjukkan Keberagaman Inklusif Lewat Film Dokumenter

Kamis, 30 November 2023 - 20:18 WIB

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Rabu, 29 November 2023 - 14:40 WIB

Selain Imbau Peserta Pemilu Taati Aturan Masa Kampanye, Panwas Cibiuk Perkuat Sinergitas Antar Lembaga

Sabtu, 25 November 2023 - 15:23 WIB

Rumah Makan Pejuang Program Inisiatif Bantu Sesama

Minggu, 19 November 2023 - 05:20 WIB

IPNU Jabar Siap Awasi Pemilu 2024

Senin, 13 November 2023 - 21:48 WIB

Bantuan El Nino, Pemerintah Pusat Alokasikan Bantuan Beras

Senin, 13 November 2023 - 21:37 WIB

Ketahanan Pangan; 200 Ton Beras Tersedia untuk Masyarakat

Berita Terbaru

Kondisi jalan yang terdampak longsor di kawasan Lawang Angin, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut

Berita

Longsor Terjadi di Jalan Banjarwangi Garut Selatan

Sabtu, 2 Des 2023 - 21:22 WIB

Baliho Ganjar-Mahfud di Garut diduga dirusak (Foto: GentraPriangan)

Berita

Belum 24 Jam Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak di Garut

Kamis, 30 Nov 2023 - 20:18 WIB