Akibat Cuaca Buruk Dan Pasokan Kurang, Harga Cabai Di Pasar Guntur Garut Naik

- Penulis

Sabtu, 11 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut – Harga cabai di Pasar Guntur Ciawitali, Garut mengalami kenaikan di awal 2020. Faktor cuaca menjadi penyebab utama kenaikan harga cabai dan sejumlah sayuran lainnya.

Harga beberapa jenis cabai yang dijual di Pasar Induk Guntur Kabupaten Garut, Jawa Barat, melonjak naik dari harga biasanya. Hal itu diakibatkan berkurangnya pasokan cabai dari petani lokal maupun luar Garut sejak awal tahun 2020, sementara permintaan pasar meningkat.

Hal ini pula di benarkan oleh Mamah ai, salah satu pedagang sayur di Pasar Induk Guntur.

“Rata-rata beberapa jenis cabai naik dari harga biasanya, ini sudah terjadi sekitar lima hari yang lalu,” katanya saat di konfirmasi di Pasar Induk Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu(11/1/2020).

Baca Juga :  26 Kios Kios Terbakar di Pasar Guntur Garut

Ia menyebutkan, harga cabai yang langsung melonjak tinggi kenaikannya yaitu cabai inul dari semula Rp 30 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram sejak beberapa hari lalu.

“Semula cabai inul hanya Rp 30 ribu per kilo, sekarang harganya naik 100 persen jadi Rp 60 ribu”, ujarnya

Jenis cabai lainnya, kata dia, seperti cabai rawit merah dari semula Rp 20 ribu sekarang mencapai Rp 45 ribu, bahkan pernah menembus angka jual Rp 50 ribu per kilogram.

Sedangkan cabai merah besar, kenaikannya tidak terlalu tinggi dari semula Rp 20 ribu menjadi Rp 37 ribu per kilogram.

“Kalau cabai merah besar kenaikannya tidak terlalu tinggi dari Rp 20 ribu jadi Rp 37 ribu,” katanya.

Ia menambahkan, jenis sayuran lainnya seperti bawang merah dari harga normal Rp15 ribu saat ini mencapai Rp 30 ribu per kilogram, kemudian kentang dari Rp 11 ribu menjadi Rp 15 ribu per kilogram.

Menurut Mamah Ai, kenaikan ini disebabkan oleh pasokan dari petani berkurang karena belum memasuki musim panen, akibatnya stok untuk kebutuhan Pasar Induk Guntur menjadi berkurang.

“Stok memang ada, tapi tidak terlalu banyak, setiap kali dikirim barang langsung habis, padahal biasanya bisa untuk dijual selama dua hari,” ujarnya.

Berita Terkait

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus
Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir
Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung
Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis
Diusung Santri dan Jaringan Masyarakat Sipil, Andi Ibnu Hadi Mantap Maju Pilwalkot Tasikmalaya
Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:18 WIB

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus

Kamis, 13 Juni 2024 - 01:42 WIB

Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir

Jumat, 7 Juni 2024 - 16:39 WIB

Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:21 WIB

Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Minggu, 31 Maret 2024 - 22:28 WIB

Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:10 WIB

Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan

Minggu, 10 Maret 2024 - 20:10 WIB

Awal Ramadan 1435 Jatuh Pada Hari Selasa 12 Maret 2024

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB