Adian Napitupulu Tak Setuju Pakaian Bekas Import Dilarang Pemerintah

- Penulis

Jumat, 17 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu. (Foto: Tyo/Suara.com)

i

Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu. (Foto: Tyo/Suara.com)

Gentrapriangan- Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu tidak terima kalau ada larangan pemerintah terhadap bisnis impor baju bekas atau lebih populer dengan istilah thrifting.

Sebagai pecinta baju thrifting, Adian mengaku bingung di mana letak salah dari bisnis pakaian bekas tersebut.

Adian mengungkapkan jika ia kerap membeli pakaian di pusat penjualan baju impor bekas.

Bahkan ia membeli jas di Pasar Gedebage untuk ia pakai pada saat pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Pasar Gedebage terkenal sebagai tempat terbesar penjualan baju impor bekas di Kota Bandung.

“Pelantikan gua menjadi anggota DPR dengan jas bekas yang gua beli di Gedebage (Bandung) maksud gua apa hubungannya gitu ya?. Kalau misalnya ada masalah pajak, ya, tagih pajak,” ungkap Adian, dikutip dari Suara, Kamis (16/3/2023).

Adian Napitupulu menilai, jika larangan mengimport pakaian bekas adalah suatu yang aneh, sebab seharusnya jika pakaian import tersebut memang mematikan usaha lokal, harusnya pakaian lokal semakin meningkat kualitasnya agar mampu bersaing.

Baca Juga :  Hari Buku Anak Sedunia, Begini Tanggapan Duta PPPI Jabar Shidqii Rizkulloh

Adian menilai yang seharusnya pemerintah lakukan ialah mengevaluasi kinerja Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas dan Menteri UMKM Teten Masduki.

“Ya, yang kita butuhkan itu angkanya apa memaksimalkan peran misalnya memaksimalkan peran menteri perdagangan. Memaksimalkan peran menteri UMKM, evaluasi peran mereka aja,” tegas Adian.

Baca Juga :  8 Tips Melakukan Pembelian Barang Thrifting

Dengan peningkatan produk dalam negeri tentu akan berdampak baik terhadap industri pakaian, salah satu caranya adalah dengan melakukan pembinaan kepada produsen lokal.

“Misalnya pakaian celans bikin dong yang up to date UMKM bina dong didik dong segala macam. Sudah semaksimal apa sih mereka membina itu. Ada banyak juga kok barang-barang lain proyeksi UMKM yang tak ada kaitannya dengan impor bekas. Makanan apa segala macam banyak sekali toh tidak berkembang,” ungkap Adian.

Editor : Muhamad Dadan Nurdani

Berita Terkait

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus
Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir
Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung
Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis
Diusung Santri dan Jaringan Masyarakat Sipil, Andi Ibnu Hadi Mantap Maju Pilwalkot Tasikmalaya
Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru
Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, Panwascam Cibiuk Gelar Press Release Hasil Kerja Pengawasan
Cek Kelayakan Kendaraan Dilakukan Petugas Antisipasi Kecelakaan
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:18 WIB

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring, Mahasiswa KKN Kelompok 28 Uninus

Kamis, 13 Juni 2024 - 01:42 WIB

Akses Jalan Singaparna Menuju Cigalontang Putus Akibat Banjir

Jumat, 7 Juni 2024 - 16:39 WIB

Citimall Garut Perkenalkan Tenant Nasional Baru, KKV Siap Manjakan Pengunjung

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:21 WIB

Siswi SMK Maarif NU Bandung Raih Juara 2 Deklamasi Puisi Bahasa Prancis

Minggu, 21 April 2024 - 16:40 WIB

Terinspirasi Perjuangan Kartini, Tsoht Rilis Single Terbaru

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB