5 Rekomendasi Film Tentang Perjuangan dan Kehebatan Perempuan

- Penulis

Kamis, 9 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

5 Rekomendasi Film Tentang Perjuangan Perempuan. Foto: Net.

i

5 Rekomendasi Film Tentang Perjuangan Perempuan. Foto: Net.

Gentra – Film Indonesia tentang perempuan yang direkomendasikan ini merupakan film yang mengangkat kisah, cerita, atau isu-isu yang berkaitan dengan perempuan dan pengalaman hidup mereka dalam masyarakat Indonesia.

Film ini seringkali menggambarkan realitas kehidupan perempuan di Indonesia yang beragam, termasuk tantangan, kesulitan, dan diskriminasi yang seringkali dihadapi oleh perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam keluarga, pekerjaan, dan masyarakat secara umum.

Beberapa isu yang sering diangkat dalam film Indonesia tentang perempuan antara lain pernikahan dini, kekerasan dalam rumah tangga, kesetaraan gender, dan hak-hak perempuan.

Film-film ini dapat memberikan sudut pandang baru dan pemahaman yang lebih baik tentang peran perempuan dalam masyarakat Indonesia serta memperkuat kesadaran akan pentingnya menghargai dan memberikan hak yang setara bagi semua perempuan di Indonesia.

Berikut beberapa rekomendasi film Indonesia tentang perempuan:

1. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)

Film ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang hidup di pedesaan dan harus menghadapi situasi yang sulit setelah rumahnya diserang oleh sekelompok perampok.
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak adalah film thriller Indonesia yang dirilis pada tahun 2017. Film ini disutradarai oleh Mouly Surya dan dibintangi oleh Marsha Timothy, Dea Panendra, Yoga Pratama, dan Egi Fedly.

Marlina (Marsha Timothy) adalah seorang janda muda yang tinggal di sebuah desa yang terpencil di Pulau Sumba.

Suatu hari, sekelompok perampok datang ke rumahnya dan merampok barang berharga miliknya. Selain itu, mereka juga mencoba untuk memperkosa Marlina.

Namun, Marlina berhasil membunuh salah satu dari mereka dan memutuskan untuk membawa kepala perampok tersebut ke kota untuk menyerahkan ke polisi.

Marlina melakukan perjalanan ke kota dengan menggunakan sepeda motor. Selama perjalanan, ia bertemu dengan beberapa orang dan menghadapi berbagai situasi yang sulit.

Di tengah perjalanan, Marlina juga bertemu dengan seorang wanita hamil muda bernama Novi (Dea Panendra) yang membutuhkan bantuan medis yang mendesak.

Dalam perjalanan ke kota, Marlina dan Novi bertemu dengan beberapa orang yang mencoba menolong mereka, namun juga ada orang-orang yang mencoba untuk memanfaatkan situasi mereka yang terlihat rentan.

Marlina harus menggunakan kecerdasannya dan keberanian untuk menghadapi setiap situasi yang ada dan memastikan bahwa kepala perampok yang ia bawa aman dan tidak hilang.

Dalam “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak”, penonton akan dibawa ke dalam perjalanan Marlina yang penuh dengan ketegangan dan rintangan.

Film ini tidak hanya menampilkan adegan-adegan aksi yang intens, namun juga menyajikan pesan kuat tentang keberanian dan ketahanan perempuan dalam menghadapi kesulitan dan ketidakadilan.

2. Aisyah Biarkan Kami Bersaudara (2020)

Film ini mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Aisyah yang berjuang untuk mendapatkan haknya sebagai perempuan dalam sistem hukum Indonesia.

Film ini mengisahkan tentang kehidupan Wiji Thukul, seorang penyair dan aktivis yang menghilang pada masa Orde Baru dan meninggalkan keluarganya yang harus berjuang untuk bertahan hidup.
Aisyah Biarkan Kami Bersaudara adalah sebuah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2020. Film ini disutradarai oleh Herwin Novianto dan dibintangi oleh Mawar Eva De Jongh sebagai tokoh utama, Aisyah.

Baca Juga :  Kisah Nyata! Kesadisan Film “In The Name Of God” Ramai Dibicarakan

Film ini mengisahkan kehidupan Aisyah, seorang gadis muda yang hidup dalam keluarga konservatif di kota kecil di Indonesia. Aisyah merasa terkekang oleh aturan-aturan keluarganya yang kaku dan tidak memperbolehkan dirinya untuk mengejar impian dan aspirasinya.

Namun, segalanya berubah ketika Aisyah bertemu dengan sekelompok anak muda yang bercita-cita untuk mengubah dunia dan memperjuangkan keadilan sosial. Aisyah bergabung dengan mereka dan menjadi bagian dari gerakan tersebut.

Dalam film ini, Aisyah dan teman-temannya mengalami berbagai rintangan dan konflik dalam perjuangan mereka untuk memperjuangkan keadilan dan hak-hak mereka. Mereka harus berhadapan dengan keluarga, masyarakat, dan aparat keamanan yang menentang gerakan mereka.

Namun, Aisyah dan teman-temannya tidak menyerah dan terus memperjuangkan cita-cita mereka. Mereka mengorganisir aksi-aksi protes dan memperjuangkan hak-hak perempuan serta minoritas di Indonesia.

Film ini menggambarkan perjuangan Aisyah dan teman-temannya untuk mengubah dunia yang kaku dan memperjuangkan kebebasan dan keadilan. Film ini juga menyoroti pentingnya perjuangan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan minoritas di Indonesia.

3. Kartini (2017)

Film ini mengisahkan tentang kehidupan Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh perempuan Indonesia yang berjuang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan pada masa kolonial Belanda.

Kartini adalah sebuah film biografi sejarah Indonesia yang dirilis pada tahun 2017. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo sebagai tokoh utama, Raden Ajeng Kartini.

Film ini mengisahkan kehidupan Kartini yang merupakan seorang perempuan Jawa dari keluarga bangsawan pada awal abad ke-20. Ia memiliki cita-cita besar untuk memajukan kaum perempuan di Indonesia dan melawan tradisi patriarki yang membatasi hak-hak mereka.

Kartini dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang konservatif dan mengikuti tradisi adat yang ketat. Namun, ia memiliki tekad untuk melanjutkan pendidikan dan berjuang untuk hak-hak perempuan. Kartini terus berusaha belajar bahasa Belanda, yang pada saat itu merupakan bahasa pengantar pendidikan di Hindia Belanda, dan menggali ilmu pengetahuan serta kesadaran tentang kesetaraan gender.

Dalam film ini, Kartini terus berjuang untuk kebebasannya dan melawan norma sosial yang mengekangnya. Ia bertemu dengan seorang pejabat Belanda bernama Van Deventer (Christine Hakim) yang menjadi mentornya dan membantunya memperjuangkan hak-hak perempuan.

Namun, perjuangan Kartini tidaklah mudah, ia mengalami banyak rintangan dan konflik, baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat sekitarnya. Namun, ia terus mempertahankan tekadnya dan akhirnya berhasil membangun sekolah untuk perempuan dan memberikan harapan baru bagi kaum perempuan Indonesia.

Film ini menggambarkan perjuangan Kartini sebagai seorang pelopor dalam gerakan perempuan dan menunjukkan bagaimana perjuangannya telah memengaruhi perjalanan sejarah Indonesia.

4. Istirahatlah Kata-Kata (2016)

“Istirahatlah Kata-Kata” adalah sebuah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2016. Film ini disutradarai oleh Yosep Anggi Noen dan dibintangi oleh Gunawan Maryanto sebagai tokoh utama, Wiji Thukul.

Film ini mengisahkan kehidupan Wiji Thukul, seorang penyair dan aktivis politik yang menjadi target dari rezim Orde Baru pada tahun 1998. Wiji Thukul dikenal sebagai salah satu pengkritik tajam rezim tersebut dan sering menulis puisi dan artikel yang mengecam pemerintah yang korup dan otoriter.

Baca Juga :  Tidak Bisa Mengeluarkan Airmata, Tanda Kesehatan Mental atau Sulit Mengeskpresikan Diri?

Dalam film ini, Wiji Thukul terpaksa pergi ke luar kota setelah dikejar-kejar oleh aparat keamanan. Dia harus berpisah dengan keluarga dan meninggalkan rumahnya untuk menyelamatkan diri dari penganiayaan. Selama hidupnya dalam pelarian, ia bertemu dengan banyak orang yang juga terdampak oleh kebijakan pemerintah yang korup.

Wiji Thukul terus menulis puisi dan memberikan pidato-pidato tentang kebebasan, keadilan, dan hak asasi manusia, meskipun ia harus bersembunyi dan berpindah-pindah tempat. Dia juga membantu teman-temannya yang terlibat dalam gerakan perjuangan hak asasi manusia.

Namun, pada akhirnya Wiji Thukul menghilang tanpa jejak dan hingga kini keberadaannya masih menjadi misteri. Film ini menggambarkan perjuangan Wiji Thukul dalam memperjuangkan kebebasan dan hak asasi manusia serta pengorbanannya untuk mengecam rezim otoriter di Indonesia.

“Istirahatlah Kata-Kata” mengajarkan kita tentang pentingnya kebebasan berbicara dan berpendapat, serta menunjukkan bagaimana seorang individu bisa memberikan pengaruh besar dalam perjuangan gerakan hak asasi manusia di Indonesia.

5. Asih (2018)

Film ini mengisahkan tentang seorang perempuan muda bernama Asih yang merasakan teror dari makhluk gaib dan berjuang untuk bertahan hidup dalam situasi yang menakutkan.

Asih adalah sebuah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 2018. Film ini disutradarai oleh Awi Suryadi dan dibintangi oleh Shareefa Daanish sebagai tokoh utama, Asih.

Film ini mengisahkan tentang Asih, seorang hantu wanita yang meresahkan sebuah desa di Indonesia. Asih menghantui dan membunuh orang-orang yang tinggal di desa tersebut, terutama anak-anak kecil.

Asih diceritakan sebagai seorang wanita yang dulunya hidup di desa tersebut. Dia mengalami nasib buruk dan menjadi korban penjajahan dan kekerasan seksual dari para pemuda desa. Setelah mengalami penganiayaan yang mengerikan, Asih bunuh diri dan menjadi hantu yang menghantui desa tersebut.

Ketika seorang keluarga baru pindah ke desa tersebut, mereka tanpa sengaja mengusik Asih dan membangkitkan kemarahan hantu tersebut. Asih mulai menghantui keluarga tersebut dan membunuh anak kecil mereka.

Keluarga tersebut kemudian mencoba mencari bantuan dari paranormal untuk mengusir Asih. Namun, upaya mereka untuk mengusir hantu tersebut tidak berjalan dengan mulus dan mereka terus dikejar-kejar oleh Asih.

Film ini menggambarkan ketakutan dan ketegangan yang dirasakan oleh keluarga tersebut dalam menghadapi hantu Asih yang mengerikan. Asih sendiri digambarkan sebagai hantu yang sangat menyeramkan dan kejam, yang membuat penonton merinding dan ketakutan selama menonton film ini.

Secara keseluruhan, “Asih” adalah film horor yang cukup sukses dan menjadi salah satu film horor Indonesia yang cukup populer di tahun 2018. Film ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai kehidupan dan menghindari kekerasan dan penindasan pada sesama.

Itulah beberapa rekomendasi film Indonesia tentang perempuan yang bisa menjadi pilihan untuk ditonton.

Berita Terkait

Sering Cemas dan  Panik?, Coba Lakukan Teknik Grounding
7 Langkah Cara Mencintai Diri Sendiri, Saat Rasa Percaya Diri Anda Rendah
5 Terapi Strategi Kesehatan Mental Asia
Mayoritas Warga Jabar Memiliki Golongan Darah O
Produktivitas Menurun Paska Libur Lebaran? Berikut Penjelasan dan Tips Menanganinya
Seni Qasidah, Sejarah dan Perkembangannya
Peristiwa Bersejarah Bulan Ramadhan yang Wajib Kamu Tahu
7 Tips Aman dan Nyaman Saat Perjalanan Mudik
Berita ini 55 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 Mei 2023 - 12:14 WIB

Sering Cemas dan  Panik?, Coba Lakukan Teknik Grounding

Jumat, 26 Mei 2023 - 16:35 WIB

7 Langkah Cara Mencintai Diri Sendiri, Saat Rasa Percaya Diri Anda Rendah

Rabu, 10 Mei 2023 - 21:49 WIB

5 Terapi Strategi Kesehatan Mental Asia

Selasa, 9 Mei 2023 - 18:32 WIB

Mayoritas Warga Jabar Memiliki Golongan Darah O

Sabtu, 29 April 2023 - 09:15 WIB

Produktivitas Menurun Paska Libur Lebaran? Berikut Penjelasan dan Tips Menanganinya

Jumat, 28 April 2023 - 13:24 WIB

Seni Qasidah, Sejarah dan Perkembangannya

Senin, 17 April 2023 - 15:38 WIB

Peristiwa Bersejarah Bulan Ramadhan yang Wajib Kamu Tahu

Senin, 17 April 2023 - 13:20 WIB

7 Tips Aman dan Nyaman Saat Perjalanan Mudik

Berita Terbaru

Tugu Tugu di Kota Tasikmalaya (Foto: Istimewa)

Cek Fakta

Menelusuri Jejak Sejarah Lewat Tugu Ikonik Tasikmalaya

Minggu, 7 Jul 2024 - 10:17 WIB