Gentrapriangan- Indonesia memiliki keragaman budayanya. Salah satunya permainan tradisional. Tiap daerah tentunya mempunyai ciri khasnya tersendiri, bahkan dari beberapa permainan ada yang mengandung unsur kebaikan, edukatif serta filosofis tersendiri, termasuk permainan tradisional yang berasal dari Jawa Barat
Dari sekian banyak permainan khas Jawa Barat. Berikut 4 permainan yang perlu kalian kenal di antaranya:
Sorodot gaplok
Seperti berasal dari namanya permainan tradisional khas ini berasal dari dua kata yaitu Sorodot yang berarti ‘meluncur’ dan Gaplok yang berarti ‘tamparan’
Cara mainnya yaitu dengan hanya meluncurkan atau melemparkan dari satu batu ke batu yang lainnya.
Permainan sorodot gaplok cara bermainnya oleh 4 orang atau lebih. Aturan mainnya pun sangat sederhana. Pertama masing-masing peserta memegang satu buah batu dan membuat tiga buah garis.
Kemudian para pemain dibagi beberapa peserta. Cara mainnya bergilir. Pemain giliran pertama berada di garis mulai untuk melempar batu menuju sasaran di mana batu kelompok lawan menjadi sasaran targetnya
Selanjutnya jika lemparan batu tersebut mengenai batu lawan main, maka pemain langsung beralih ke garis tengah
Di garis tengah tersebut pemain harus meletakan batu miliknya di atas punggung kaki, lalu mengarahkan kembali batu ke lawan yang sama. Namun dengan syarat tidak boleh melangkahkan kaki lebih dari dua kali.
Jika setiap pemain dari satu kelompok berhasil melewati semua garis, maka kelompok tersebut berhak menjadi pemenang
Secara psikologis permainan ini bermanfaat melatih jiwa kepemimpinan serta kerjasama tim. Selain itu permainan sorodot gaplok juga bisa meningkatkan konsentrasi dari masing-masing pemainnya
Oray-orayan
Permainan oray-orayan adalah salahsatu permainan yang sangat poler di kalangan anak anak Jawa Barat. Pada masanya permainan ini menjadi permainan favorite yang sering dimainkan anak anak tatar sunda. Permainan ini pun dikenal luas di beberapa daerah di Indonesia, namun tentunya dengan nama yang berbeda beda
Oray-orayan atau dalam bahasa Indonesia adalah permainan ular, biasanya oleh lima orang atau lebih. Posisi anak yang berada di depan bertindak sebagai kepala oray atau ular, kemudian anak lainnya yang membuntutinya di belakang dengan cara saling keterikatan
Sambil berkeliling mereka menyanyikan lagu ciri khas permainan oray orayan berbahasa sunda. Berikut ini liriknya:
Oray orayan
Luar leor mapay sawah
Tong ka sawah
Parena keur sedeng beukah
Oray-orayan
Luar leor mapay leuwi
Tang ka leuwi
Di leuwi loba nu mandi
Oray-orayan
Oray naon, oray bungka, bungka naon, bungka laut
Laut naon, laut dipa, dipa naon, dipandeuriii…
Begitu lagu berakhir, maka sang kepala berusaha menangkap pemain yang ada pada bagian paling belakang (ekor)
Namun sang ekor harus mempunyai strategi sehingga akan tanpa seperti seekor ular yang sedang meliuk liuk
Gatrik
Gatrik adalah permainan tradisional khas Jawa Barat lainnya. Terkenal juga dengan sebutan Tak Kadal, Pathil Lele, atau Benthik. Cara bermainnya dengan cara beregu dengan dua batang bamboo sebagai perlengkapan utamanya.
Permainan gatrik memiliki aturan bermain yang sangat sederhana. Dua kelompok masing-masing memiliki tugas. Kelompok 1 bertugas melempar bamboo, sedangkan kelompok yang lain bertugas mengumpulkan bamboo. Jika bamboo berhasil tertangkap lawan main, itu artinya pemain bisa bertukar posisi
Permaianan gatrik memiliki beberapa manfaat yaitu melatih ketangkasan, kecepatan, kelincahan. Pemukul gatrik harus berhati hati agar bamboo dapat meluncur semakin kencang
Sementara itu tim penjaga harus bersiaga agar terhindar dari terkena lemparan bamboo.
Perepet Jengkol
Selanjutnya permainan yang cukup digemari anak-anak pada masanya adalah permainan perepet jengkol. Permaianan ini dilakukan sedikitnya oleh tiga orang. Namun akan lebih seru jika dimainkan oleh banyak peserta
Cara bermain perepet jengkol yaitu, para pemain berdiri saling membelakangi satu sama lain. Kemudian para pemainnya saling mengikatkan kaki mereka menjadi satu ikatan sambil berpegangan tangan
Langkah selanjutnya mereka meloncat-loncat berputar kearah kiri menyanyikan lagu perepet jengkol. Pemain harus memperhatikan dan mempertahankan keseimbangan. Mereka masing-masing harus mempertahankan keseimbangannya terutama yang bertumpu pada sebelah kaki yang saling mengikat. Peserta yang mampu bertahan lama mengangkat sebelah kakinya dan tidak terjatuh dan tercerai berai maka dialah pemenangnya.
Itulah diantaranya 4 permainan tradisional anak anak khas Jawa Barat yang pernah menjadi favorite dimainkan anak-anak pada masanya, yang perlu dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya. Sebenarnya masih banyak jenis permainan khas Priangan yang lainnya yang layak mendapat apresiasi.
Ada baiknya di momen tertentu sebagai bentuk usaha untuk melestarikannya, kita bisa mengadakan festival permainan tradisional anak-anak di daerah kita masing masing. Dan sebagai sarana edukasi lebih baik jika dilakukan dimulai dari sekolah-sekolah